Wafi mengatakan terdapat beberapa kriteria penilaian, diantaranya network, market, social impact, business strategy, dan novelty. Dari segi network, CoFilm telah menjalin kerja sama dengan distributor alat kesehatan, lembaga uji, dan pusat penelitian. Selain itu, tim CoFilm juga melibatkan ahli virologi dari Universitas Airlangga yakni Prof Kazufumi Shimizu PhD dan pakar teknologi nano dari ITS yakni Dr Agung Purniawan ST MEng.

Dari segi daya tarik pasar dan keterbaruan, cat pelapis anti infeksi CoFilm merupakan produk baru dan belum mempunyai pesaing di Indonesia. Dengan begitu Wafi optimistis, CoFilm memiliki pasar yang luas dan terus berkembang serta mampu bertahan di pasar. Meskipun demikian, Wafi berencana terus mengembangkan bisnisnya dengan memperluas jaringan distribusi hingga pada fasilitas layanan transportasi.

Menurut Wafi, dengan berpartisipasi di LPDP Business Competition 2023 yang berakhir pada 7 Agustus lalu ini terdapat manfaat yang dirasakan, salah satunya adalah memperluas jaringan.