“Karena warga di sini tidak memiliki motor untuk mengantarkan anaknya ke TK yang jauh sekali. Kedua, tidak memiliki biaya, rata-rata bapak di sini buruh atau ibunya ada yang menjadi asisten rumah tangga di kota,” ucapnya.

Dirinya membenarkan bahwa operasional untuk TK berasal dari tukin Bripka Heri. Menurutnya sangat luar, ada seorang polisi berjiwa besar dengan menyisihkan gajinya untuk membangun pendidikan anak agar mereka ketika di sekolah dasar sudah bisa baca dan menulis. “Alhamdulillah ketika lulusan dari TK ini, rata-rata yang rangking 1-10 lulusan TK Bumi Damai Indonesia,” tandasnya.

“Saya sangat bangga dengan Bripka Heri yang mau datang ke pelosok tiap sepekan sekali datang menengok dan juga membantu kita mengajar,” ujar Sugiati.

Wakafkan Tanah 200 Meter, Nenek Ngadilah berharap sebidang tanah seluas 200 meter di samping TK Bumi Damai Indonesia yang ia wakafkan untuk segera dibangun sekolah. Menurutnya banyak yang ingin sekolah di sini karena gratis.