Menurutnya diduga karena patung yang terbuat dari semen terkikis oleh perubahan cuaca serta angin yang berhembus sangat kencang.

Sementara itu Romo Dukun Pandita Sutomo menjelaskan bahwa Patung Ganesha yang hilang ditepi kawah Bromo bukan merupakan situs purbakala melainkan patung yang dibangun pada tahun 2012 pasca erupsi tahun 2010 setelah mendapat petunjuk dari leluhur setempat.

“Kami menghimbau kepada Masyarakat untuk tidak resah, dan tidak terpengaruh provokasi dari luar, pada prinsipnya masyarakat Tengger segala sesuatu dipasrahkan kepada leluhur dan kami akan membangun kembali patung Ganesha sebelum perayaan ibadah Yadnya Kasada 2023,” ucap Romo Dukun Pandita. (Hum/Rif)