“Kegiatan ini merupakan salah satu sinergi kolaborasi yang strategis dalam upaya menyiapkan perencanaan masa depan remaja serta mencetak orang tua yang cerdas dan terampil dalam pendampingan dan pengasuhan, serta tidak ada lagi pernikahan dini dan stunting,” pungkas Nur Yasin.

Nur Yasin juga memberikan apresiasi kepada BKKBN dan seluruh masyarakat yang telah berperan penting dalam upaya pencegahan pernikahan dini dan penurunan Stunting di Jawa Timur.

Handoko dalam sambutannya menyampaikan, pencegahan stunting harus dimulai dari fase remaja dan fase catin atau calon pengantin, fase ini yang dinamakan pencegahan stunting dari hulu karena dimulai seblum terjadinya pernikahan dan konsepsi.