Lebih lanjut, Widwiono memaparkan bahwa unmetneed di Jateng mencapai 16,9%. Setelah ditelisik lebih mendalam, ternyata masih banyak Pasangan Usia Subur belum ber-KB tapi masih membutuhkan pelayanan KB.
Oleh karena itu, pihaknya sigap melaksanakan beberapa strategi, salah satunya adalah penarikan data per Balai Penyuluhan KB dan data tersebut disampaikan kepada Bupati/ Walikota untuk menaruh perhatian terhadap unmetneed.
“Bupati/ Walikota akhirnya berlomba untuk menurunkan unmetneed di wilayahnya,” ungkapnya.Sementara itu, Koordinator Bidang ADPIN, Dra. Sofia Hanik, MM., mewakili Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati mengapresiasi kerja keras para pengelola PPK-22.