Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Situbondo yang diwakili Kepala Bidang Dalduk, Advokasi dan Penggerakan Ir. Wiwik Mulyaningsih, M.Si menjelaskan, pola asuh dan status gizi sangat dipengaruhi oleh pemahaman orang tua dalam mengatur kesehatan dan gizi di keluarganya. Karena itu, edukasi diperlukan agar dapat mengubah perilaku yang bisa mengarahkan pada peningkatan kesehatan gizi ibu dan anaknya.

“Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas insan Indonesia, pun ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisiknya dalam hal ini bertubuh pendek atau kerdil saja, melainkan terganggu perkembangan otaknya, yang mana tentu akan sangat mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, serta produktivitas dan kreativitas pada usia-usia produktif kedepannya,” tambah Wiwik.