“Sehingga melalui kegiatan internalisasi pengasuhan balita dalam upaya penurunan stunting kepada masyarakat di berbagai tingkatan wilayah sampai desa diharapkan mampu sebagai kanal penyebarluasan informasi tentang pentingnya 1000 HPK,” kata Suhartuti.

“Selain itu, kami juga ingatkan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan untuk melakukan pencatatan dan pelaporan, terutama pada aplikasi New Siga,” pungkas Suhartuti.

sosialisasi-bkkbn-jatim-dalam-rangka-penurunan-stunting-di-magetanDengan demikian, Suhartuti meyakini bahwa akan mencapai angka prevalensi yang telah ditargetkan sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 20221 yaitu dapat duturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024.