“Harapannya dapat didukung oleh peranan dinas terkait, kita merupakan team work semua terintegrasi Percepatan penurunan stunting ini merupakan tanggung jawab bersama
Profesionalisme, koordinasi dan soliditas untuk menangani kasus stunting yang ada di lingkungan kita,” ujarnya

Ada Tahapan dalam Audit Stunting yang diterangkan Kaper BKKBN Jatim yakni :

1. Pembentukan Tim Audit Kasus Stunting

2. Pelaksanaan audit dan manajemen pendampingan khususnya berbasis sasaran kepada kelompok sasaran (calon pengantin/remaja, ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita) dan kasus baduta/balita stunting.

3. Diseminasi Audit Kasus Stunting sehingga menghasilkan Laporan Audit Stunting

4. Evaluasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting.

Di Jawa Timur dalam percepatan penurunan stunting ada beberapa strategi yang dilakukan BKKBN Jatim, yakni:

Pemanfaatan data PK21 untuk penajaman segmentasi sasaran keluarga beresiko stunting.

2. Pembentukan dan Pelaksanaan TPPS Tk Kabupaten, Kecamatan dan Desa

3. Pemanfaatan Tim Pendamping Keluarga (TPS) sejumlah 31.324 tim (Bidan, PKK dan Kader di Tk.Desa.

4. Optimalisasi kalender SIAP BAHAGIA dan KALENDER PINTAR untuk cegah stunting

5. Peran perguruan tinggi melalui pertemuan CONSORSIUM PERGURUAN TINGGI se-Jatim, Ketua PT UNAIR

6. KKN TEMATIK untuk aksi percepatan penurunan stunting

7. Pengembangan riset dan pemanfaatannya

8. Peningkatan PERAN MEDIA baik online maupun offline

9. IMPLEMENTASI KONVERGENSI percepatan penurunan stunting bersama mitra kerja (lintas sektor, PKK, IBI, BNI dan sebagainya)

10. Pelaksanaan pelayanan KB melalui BOKB di awal tahun

11. Pelatihan CTU.

“Menekankan untuk serius mengerjakan semua program dan dengan dasar ibadah mengharap ridlo Allah SWT. Untuk Pamekasan lebih baik mari kita cegah stunting,” ujar Bapak Bupati.@Red