Ketiga, Membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di  pusat hingga sampai desa/kelurahan

Keempat, Membentuk 31.324 Tim Pendamping Keluarga (TPK)  atau 93.972 orang terdiri dari bidan, kader PKK dan  Kader Penyuluh KB

Kelima, Melaunching program screening 3 bulan Pranikah

bkkbn-jatim-gelar-orientasi-penurunan-angka-kematian-ibu-melalui-knpp-tahun-2022BKKBN berkewajiban mendukung tercapainya Visi, Misi dan Prioritas Pembangunan Nasional yang tertera dalam RPJMN 2020-2024 dengan ukuran keberhasilan berupa sasaran strategis 2020-2024 yang harus dicapai diantaranya adalah Menurunnya Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR) menjadi  2,21 pada tahun 2022,Meningkatnya Angka Prevalensi. Pemakaian Kontrasepsi Modern/Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) menjadi 62,54 persen pada tahun 2022,Menurunnya kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi/Unmet Need menjadi 8,0 persen pada tahun 2022,Menurunnya Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur 15-19 tahun/Age Specific Fertility Ratio (ASFR) 15-19 tahun, dengan target 21 per-1.000 kelahiran pada tahun 2022.

“Ada KB ada Bidan. Bidan memiliki peran yang penting dalam pelayanan keluarga berencana. Sekaitan dengan tujuan dari dampak pelayanan KB Pasca Persalinan dan Keguguran yang juga untuk mendorong dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) serta diharapkan berdampak terhadap percepatan penurunan stunting; untuk itu peran Bidan dalam pelayanan KB Pasca Persalinan dan Keguguran diharapkan sangat optimal,” terang bu Kuku.