Kaper BKKBN Jatim Bersinergi dengan Penyuluh KB Terus Kembangkan Teknologi Informasi dalam Penurunan StuntingKemudian, Erna menjelaskan bahwa seiring dengan perkembangan zaman di era revolusi industry 4.0 dengan penggunaan Teknologi Informasi, Penyuluh KB harus mampu melaksanakan tugas Penyuluhan, advokasi dan KIE dengan berbasis data dan informasi yang akurat dan juga dapat memanfaatkan teknologi informasi yang berkembang pesat.

“Di era perkembangan teknologi informasi sekarang ini, jika Penyuluh KB tidak bisa mengikuti perkembangan jaman, maka bisa menghambat keberlangsungan program bangga kencana. Mari lekas beradaptasi dengan teknologi dan terus berinovasi. Terlebih, saat ini BKKBN sedang mendapatkan mandat untuk menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% di tahun 2024. Maka harus ada lompatan besar dari komandan Penyuluh KB memiliki pemikiran-pemikiran yang luar biasa,” pungkasnya.