Khofifah berharap, dalam waktu dekat terdapat program intervensi stabilisasi harga minyak goreng dari pemerintah pusat yang nantinya bisa sampai di tingkat konsumen dengan harga maksimal Rp. 14.000 per liter sehingga bisa lebih terjangkau dan meringankan masyarakat.

Didampingi Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali , Ka. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov Jatim Drajat, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa kenaikan harga minyak goreng saat ini dipengaruhi oleh harga Crude Palm Oil (CPO) dunia yang naik menjadi 1.340 dolar AS per metrik ton.

Kenaikan harga CPO ini menyebabkan harga minyak goreng ikut naik cukup signifikan.
Khofifah menyampaikan bahwa saat ini Pemprov Jatim tengah menunggu pasokan minyak subsidi dari Pemerintah Pusat. Khofifah juga memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar bahwa kenaikan harga minyak goreng memang terjadi secara global. Akan tetapi, pemerintah terus berupaya mencari solusi agar harga bisa kembali stabil.

“Tidak hanya di Jatim saja. Di seluruh dunia mengalami (kenaikan). Saat ini kita masih menunggu pasokan dari Pemerintah Pusat. Harapannya minggu depan (minyak goreng subsidi) sudah bisa diakses masyarakat,” katanya.