“Ini penting. Kita harus percaya diri, pasien juga harus percaya diri, bangsa ini harus percaya diri bahwa ada referensi layanan rumah sakit yang sudah diakui oleh Joint Commission International, ini tidak sederhana,” jelas Khofifah lagi.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Prof. Dr. Joni Wahyuhadi mengatakan, adanya layanan unggulan ini merupakan keinginan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa sejak 2019 untuk mengurangi jumlah pasien dari Jatim yang berobat ke luar negeri.

RSUD Soetomo menjadikan gedung yang dulu untuk transplant bersama Graha Amerta menjadi Paviliun Indraprasta dengan alat bantuan dari Pemprov Jatim, dana fungsional rumah sakit dan Kementerian Kesehatan.

“Saya bisa katakan apa yang bisa dikerjakan di Singapura, kita bisa kerjakan. Karena dokter kita luar biasa. Untuk bedah saraf, apa yang dikerjakan di Jerman kita bisa, apa yang dikerjakan di Jepang kita bisa,” terang Joni.