Dalam sambutannya Kofifah menyampaikan, bahwa saat ini wilayah Jawa Timur telah memasuki musim kemarau, sehingga banyak lahan hutan maupun lahan gambut di Jawa Timur mengalami kebakaran.

Menurutnya dalam kurun waktu empat tahun terakhir kebakaran hutan mulai menurun, terbukti dari data tahun 2019 kebakaran hutan melalap lahan seluas 7.550,09 hektare atau 0,55 persen.

“Namun pada tahun 2020 semakin menurun di angka 940,14 hektare atau 0,07 persen. Selanjutnya pada tahun 2021 kebakaran hutan mencapai 466,95 hektare atau 0,034 persen. Pada tahun 2022 kebakaran hutan kembali menyusut di angka 390,50 Ha atau 0,028 % dari luas kawasan hutan di Jawa Timur,” ujarnya.