Surabaya Kota, Jakarta – FAKTA tentang ribuan anak terpapar Covid-19 mestinya semakin membangun kesadaran semua orang bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi bagian tak terpisah dari dinamika kehidupan sehari-hari. Bukti sudah lebih dari cukup, sehingga ketaatan pada protokol kesehatan (Prokes) tak boleh lagi diperdebatkan.

Lonjakan jumlah kasus atau pasien Covid-19 saat ini tidak mengejutkan karena predictable. Sudah diperkirakan beberapa pekan sebelum libur panjang merayakan hari besar keagamaan. Perkiraan itu mengacu pada meningkatnya mobilitas atau aktivitas mudik sebagian masyarakat saat itu. Namun, yang membuat situasi terasa semakin kelam adalah fakta tentang ribuan anak terpapar Covid-19. Fakta ini hendaknya mendorong para orang tua untuk semakin peduli pada ancaman Covid-19, dan tentu saja lebih melindungi anak-anak agar tidak terinfeksi.

Virus Corona atau SARS-CoV-2 yang terus bermutasi kini telah juga menghadirkan ancaman terhadap anak dan remaja. Mutasi virus dipahami sebagai perubahan materi genetik virus. Perubahan itu kemudian memengaruhi cara kerja virus. Jadi, kalau pada awal Pandemi diasumsikan bahwa SARS-CoV-2 tidak menghadirkan acaman serius bagi orang muda dan anak-anak, ceritanya kini menjadi lain setelah virus ini diketahui terus bermutasi. Kini, masyarakat mengenal beberapa varian dari virus corona setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyeragamkan penyebutannya.