Udin juga menjelaskan  Konflik eksternal maupun internal dalam sebuah pendukungan mulai dipertontonkan pada publik (masyarakat), dimana nanti masyarakat enggan terlibat konflik itu dan tidak memberikan hak pilihnya pada pilkada ini (golput).

“Padahal rumusan kesuksesan sebuah Pilkada, apabila pemilih lebih banyak dari pada golputnya. Selain buang-buang anggaran juga matinya demokrasi di wilayah konflik tersebut,” lanjutnya.

“Oleh karena itu kami yang tergabung dalam ForKAS merasa prihatin akan terjadinya hal tersebut. Dengan berbekal kebersamaan, ForKAS mengadakan “Aksi 1 Juta Tanda Tangan Mendukung Pilkada Surabaya Damai,” terang Udin.