Pak Teguh juga menerangkan BKKBN Jatim mempunyai 4 aset utama, yang berada di Jember, Malang, Latbang, dan Airlangga Surabaya. “UPT Diklat Malang dan Jember merupakan aset BKKBN/DHM. Sedangkan kantor pusat Airlangga dan latbang saat ini sedang proses sertifikat,” ujarnya.

Dalam anggaran, tahun 2021, BKKBN Jatim mempunyai pagu anggaran sebesar Rp.413 Milyar dan realisasinya sebesar 74%, dan ada penambahan anggaran untuk stunting sebesar Rp.18 milyar. “Alhamdulillah 2020, semester I dan II, kami mendapat penghargaan dari DJA Kanwil Jatim sebagai Satker dengan Pagu Anggaran Besar Rp.100 s/d Rp.500 milyar,” terang pak Teguh.

Terkait kemitraan dengan DPR-RI, pak Teguh menerangkan bahwa di Jatim total kegiatan kemitraan sebanyak 118 kegiatan dengan total anggaran Rp.17,7 milyar.

“Tahap I sudah dilaksanakan 118 kegiatan dengan nilai Rp 13,2 milyar dan sejauh ini berjalan lancar. Tahap II dengan nilainya Rp.4,5 milyar akan dimulai Oktober-November. Saat ini sedang diproses pengadaannya dan sudah kami komunikasikan dengan masing-masing mitra,” ujarnya.

Sestama BKKBN Pusat, dalam kesempatan itu menerangkan lambang BKKBN yang mempunyai makna arti yang mendalam tentang bagaimana BKKBN bekerja.