SURABAYA, Surabaya Kota – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengukuhkan 3.174 mahasiswa baru (Maba) menjadi penggerak lingkungan atau polisi sampah. Pengukuhan oleh Rektor Untag, Prof Mulyanto Nugroho ini dilakukan pada penutupan Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Selasa (29/8/23).
Dari ribuan mahasiswa baru tersebut, 21 diantaranya akan menjadi pioner Gerakan tersebut. Ke-21 mahasiswa tersebut terdiri dari anggota BEM, UKM Pecinta Lingkungan dan mahasiswa baru.
“Sebagai kampus merah putih kita punya andil besar dalam menciptakan kepedulian lingkungan, melalui program mahasiswa penggerak lingkungan. Kita create anak-anak muda mahasiswa untuk turut andil dalam program ini, sehingga punya kepedulian tinggi terhadap lingkungan,” terang Prof Mulyanto Nugroho kepada wartawan.
Program ini, dicetuskan untuk menanggapi isu polusi udara yang semakin meningkat di beberapa daerah, seperti Jakarta. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang terkena infeksi saluran pernapasan (ISPA).
Selain itu, gerakan ini juga bentuk komitmen Untag Surabaya yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan.
“Kita khawatir apa yang saat ini terjadi di Jakarta dan Surabaya polusi karbon sangat tinggi dan berdampak besar pada sistem pernapasan,” ujar Prof Mulyanto Nugroho lagi.
Sebagai penggerak lingkungan, aksi nyata mahasiswa nantinya terkait disiplin pembuangan sampah, pengelolaan sampah dan kontroling kebersihan.
Pada pembukaan PKKMB lalu, Untag Surabaya mengajak mahasiswa baru (Maba) untuk menghitung jejak karbon. Langkah ini sebagai bentuk dalam menekan polusi udara yang semakin mengkhawatirkan.
Istilah jejak karbon sendiri merujuk pada jumlah karbon yang dihasilkan per-individu dari berbagai kegiatan manusia. Contoh dari aktivitas manusia yang menimbulkan jejak karbon adalah produksi jenis sampah plastic, sampah makanan hingga penggunaan listrik secara berlebihan. Kepedulian terhadap lingkungan harus dibangun dari hal yang terkecil.
Sejauh ini, komitmen Untag Surabaya dalam kepedulian lingkungan dibuktikan dengan beberapa penghargaan, diantaranya peringkat 46 rangking UI GreenMetric Dunia pada tahun 2016. Pada penghargaan ini Untag Surabaya unggul dalam pengelolaan tinja, hidroponik dan solar cell. (Dang)