SURABAYA, surabaya kota – Pergantian pipa PDAM di Jalan Raya Pasar Kembang Kelurahan Wonorejo Kecamatan Tegalsari Surabaya,pada Selasa (1/8/2023) pagi, menyebabkan pecah dan terangkatnya aspal jalan setinggi sekitar satu meter dengan diameter lebar sekitar empat meter hingga memakan separuh badan jalan.
Dosen Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Faradillah Saves mengungkapkan dugaan kondisi tanah yang aktif, membuat terangkatnya tanah disertai retakan hingga membentuk gundukan tanah saat dilakukan penarikan pipa besi berdiamater 600 mm dengan panjang 69 meter.
“Seharusnya kualitas tanahnya diperiksa dulu, tanah yang sampai meluap begitu kami menyebutnya tanah aktif. Kalau di dalam bidang akademik itu ada indeks plastis untuk mengetahui kepadatan tanahnya, kalau kurang dari 25 itu berarti tanahnya aktif dan kurang baik sehingga perlu penanganan sebelum dilakukan pergerakan pipanya,” terang Faradillah Saves.
Ke Depan, Faradillah menyarankan agar dilakukan kajian mendalam terkait kondisi tanah dan teknik pemasangan pipanya sebelum dilakukan penutupan aspal dari tanah yang terbuka.
Apabila memang tanah dalam kondisi aktif, ia menyarankan untuk memasang pondasi sebelum dipasang pipa yang baru. Sehingga bangunan diatas pipa akan stabil, dan mengurangi gerakan tanah lainnya.
“Jadi banyak faktor yang menyebabkan itu bisa mencuat, bisa dari metode pelaksanaannya dari kondisi tanahnya sendiri. Jadi di tanah dasarnya itu harus distabilkan, dipadatkan dulu yang betul dengan metode pengerjaan yang betul. Atau kalau memang dia itu sudah dilihat indeks plastis investasinya ternyata rendah kurang dari 25, ya berarti harus kasih pondasi di situ atau di beton pondasinya biasanya LC atau beton,” ungkap Faradillah. (Dang)