SURABAYA, Surabaya Kota – Sambut Hari Anak Nasional tahun 2023 yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, menggelar Festival Permainan Tradisional. Sebanyak 1.275 peserta didik dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang berasal dari 25 kecamatan se-Kabupaten Banyuwangi hadir untuk bermain dan menyemarakan festival ini.

“Kami harap pada peringatan Hari Anak Nasional ini, anak-anak di seluruh Indonesia dapat merasakan kegembiraan dan kesenangan melalui berbagai permainan tradisional. Sekaligus mengenali dan menyenangi warisan budaya mereka,” terang Direktur PAUD, Komalasari, pada pembukaan Festival Permainan Tradisional di Lapangan Blambangan, Banyuwangi, Sabtu (22/7/2023).

Komalasari mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi atas upaya pelestarian permainan tradisional di daerahnya. Ia menuturkan, Festival Permainan Tradisional ini menjadi salah satu wujud implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang menjadi kebijakan Kemendikbudristek untuk meningkatkan kesehatan peserta didik.IMG 20230722 WA0058

“Kami di Kemendikbudristek rutin menyelenggarakan festival permainan tradisional diberbagai daerah secara bergantian. Ini menjadi salah satu upaya kami mengampanyekan Gerakan Sekolah Sehat di satuan pendidikan di daerah,” kata Komalasari.

Kaitannya dengan upaya peningkatan kesehatan peserta didik, GSS berfokus pada tiga pembiasaan sehat, yaitu sehat fisik, sehat gizi, dan sehat imunisasi.

“Peningkatan aktivitas fisik menjadi penting mengingat kemajuan teknologi ditambah dampak pandemi Covid-19 menjadikan anak-anak kita kurang melakukan aktivitas fisik. Mereka cenderung banyak menghabiskan waktu dengan gadget (gawai). Salah satu pembiasaan aktivitas fisik yang kita dorong melalui GSS adalah bermain aneka permainan tradisional,” ujarnya.