Kepala Departemen Teknik Informatika ITS Prof Dr Eng Chastine Fatichah SKom MKom memberikan penjelasan tentang program studi Rekayasa Kecerdasan Artifisial dan Rekayasa Perangkat Lunak yang baru dibuka di ITS

SURABAYA, Surabaya Kota – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka dua program studi (prodi) baru. Dua prodi baru yang sengaja dibuka untuk mengikuti perkembangan teknologi di masyarakat saat ini, yakni Rekayasa Kecerdasan Artifisial (RKA) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).

Kedua prodi baru tersebut sebagai pengembangan dari Prodi S1 Teknik Informatika dibawah Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS.

Sebagai perguruan tinggi internasional yang menjadi rujukan dalam pengembangan inovasi, ITS menciptakan program studi dengan pendidikan komprehensif dan keterampilan praktis pengembangan di bidang teknologi.

IMG 20230706 WA0009
Kepala Departemen Teknik Informatika ITS Prof Dr Eng Chastine Fatichah SKom MKom memberikan penjelasan tentang program studi Rekayasa Kecerdasan Artifisial dan Rekayasa Perangkat Lunak yang baru dibuka di ITS

Kepala Departemen Teknik Informatika ITS Prof Dr Eng Chastine Fatichah SKom MKom mengungkapkan, karena berada dibawah naungan Departemen Teknik Informatika, sehingga kedua prodi baru ini juga memanfaatkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang sama di departemen tersebut.

“Laboratorium dan dosen yang akan menunjang pembelajaran nantinya juga sama dengan yang sudah ada sebelumnya di Teknik Informatika,” kata Chastine.

Prodi RKA ini dirancang untuk mempelajari teknik-teknik pengembangan sistem cara pemikiran, pembelajaran, dan adaptasi manusia. Berfokus pada prinsip Artificial Intelligence (AI), mahasiswa akan dibekali keterampilan untuk menciptakan solusi cerdas dan inovatif di berbagai industri.

“Lulusan prodi ini akan memiliki kompetensi dalam merancang, menganalisis, mengimplementasikan, dan menguji sistem AI yang efektif dan efisien,” jelas Guru Besar Teknik Informatika ITS tersebut.

Sedangkan Prodi RPL sendiri dirancang untuk mempelajari pengembangan perangkat lunak. Seperti berfokus pada desain, pengembangan, pengujian, manajemen proyek, dan pemeliharaan perangkat lunak, serta lingkungan pengembangan perangkat lunak terkini yaitu DevOps Development.

“Mahasiswa dirancang untuk dapat belajar dengan mengolaborasikan ide teknis bersama tim menggunakan adaptasi teknologi dan trend industri yang marak berkembang,” tambah Chastine.

Sementara Sekretaris Departemen Teknik Informatika ITS Ary Mazharuddin Shiddiqi SKom MComp Sc PhD, mengatakan, kedua prodi baru ini telah digadang-gadang sejak penghujung tahun 2021 lalu. Maraknya perkembangan AI menunjukkan momentum yang tepat juga untuk mengembangkan program studi yang lebih spesifik. Selaras dengan Association for Computing Machinery (ACM), perkembangan disiplin ilmu komputer sekarang bertambah dengan program studi RPL dan RKA ini.

“Hal itulah yang melatarbelakangi lahirnya dua program studi baru ini di ITS,” kata Ary.

Kedua prodi ini menawarkan prospek pekerjaan yang cerah bagi lulusan mahasiswanya kelak. Dirancang sesuai kebutuhan pasar di masa depan, kedua prodi tersebut menciptakan sumber daya manusia yang bertalenta secara spesifik.

“Meskipun pekerjaan di masa depan diefisiensikan oleh AI, tak menutup kemungkinan juga membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Ary.

Karena lewat jalur Seleksi Mandiri, skema biaya yang diperlukan untuk mahasiswa prodi ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP), Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), dan Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA).

Untuk SPP sendiri memerlukan biaya berkisar Rp7,5 juta hingga Rp12 juta per semester. Kemudian, SPI dibayarkan dengan nominal Rp25 juta di tahun pertama kuliah. Terakhir, SPA dibayarkan Rp5 juta tiap semesternya dan dibayarkan hingga semester 6.

Program baru ini diharapkan tepat dan relevan dengan tuntutan industri di masa depan. Dengan dosen yang kompeten di bidangnya, fakultas berpengalaman, dan fasilitas modern, dapat menunjang generasi penerus dan inovator di bidang teknologi di masa depan.

Kedua prodi baru ini resmi membuka pendaftarannya mulai 3 – 9 Juli 2023 melalui jalur Seleksi Mandiri gelombang II dengan kuota sebanyak 40 kursi untuk masing-masing prodi. (Dang)