SURABAYA, Surabaya Kota – Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Surabaya, menggelar penyuluhan masalah stunting, serta membagikan 126 bingkisan kepada anak-anak yang mengalami masalah gizi buruk.

Kegiatan dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa yang ke-63 ini bertujuan mencegah stunting pada balita di wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Kegiatan tersebut melibatkan Ikatan Adhyaksa Dharma Karini daerah Tanjung Perak (IAD), Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya dan RSIA Kendangsari MERR Surabaya.

“Masalah stunting menjadi masalah kita semua, terlebih masalah ini menjadi perhatian tersendiri bagi kami di Kejari Tanjung Perak sebagai langkah mencegah agar tidak terjadi stunting,” terang Kepala Kejari Tanjung Perak Aji Kalbu Pribadi SH, Selasa (27/6/2023).IMG 20230627 WA0065

Menurut Aji, masalah stunting ini tidak hanya masalah kesehatan semata, namun terdapat unsur penelantaran anak. Dengan kondisi ini, dapat dikenakan hukum pidana sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

“Banyak yang salah kaprah menafsirkan undang-undang itu yang hanya mengatur mengenai hubungan antara istri dan suami yang terlibat kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga, tapi itu salah,” kata Aji.

“Berdasarkan ketentuan dari Pasal 5 UU PKDRT, salah satu lingkup yang diatur adalah mengenai penelataran rumah tangga, secara lebih lanjut di dalam Pasal 9 ayat (1) yang berbunyi setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan atau perjanjian ia wajib memberikan kehidupan, perawatan, atau pemeliharaan kepada orang tersebut,” ungkap Aji lagi.IMG 20230627 WA0066

Dengan penelantaran rumah tangga ini diatur di dalam Pasal 49 yang ancaman pidana penjaranya paling lama 3 tahun atau denda paling banyak Rp15 juta.

“Karena bagaimana pun masalah stunting menjadi perhatian negara saat ini untuk mengatasi masalah gizi pada balita,” imbuh Aji.

Dalam acara itu, anak-anak yang mengalami stunting ini mendapatkan hiburan dari badut serta diberikan bingkisan. “Perhatian sekecil apa pun membuat mereka senang, kami semua juga akan senang,” jelasnya. (Dang)