SURABAYA, Surabaya Kota – Seorang Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, diterima di perguruan tinggi ternama dunia, Harvard University. Adalah Dokter muda Fahrizal Rizky Muharram yang diterima di Harvard University dengan jurusan Public Policy.

Di dalam penelitiannya, alumni kedua FK Unair yang diterima di Harvard ini akan melakukan riset kesehatan di masyarakat Jawa Timur. Fahrizal mengatakan, untuk masuk ke kampus ternama di dunia ini, ia harus memenuhi syarat dari LPDP dan Harvard. Di Harvard sendiri, ada 3 tahapan. Pertama rekomendasi, mulai dari dosen hingga orang yang pernah bekerja sama.

“Kedua CV, membawa program saya ketika pandemi menyuntik mahasiswa di Indonesia yang ngasih vaksinasi Unair paling banyak dan mencetak rekor MURI (2/5/2023), waktu itu koordinator saya. Mungkin dilirik juga. Ketiga Bahasa Inggris. Tiga itu utama. Setelah itu Harvard diterima,” terang dr Fahrizal saat ditemui di FK Unair.

Sementara untuk LPDP, Fahrizal melewati jalur khusus. Sehingga, hanya melalui proses administrasi dan wawancara, hasilnya diterima pada 8 Juni lalu. Ia juga diberi banyak support dari LPDP, namun harus kembali ke Indonesia setelah lulus.

“Semua ditanggung, mulai dari mengurus visa, berangkat travel, biaya pendidikan ditanggung, ketika datang dikasih sangu, tiap bulan dikasih sangu, asuransi kesehatan, lomba atau penelitian juga dikasih, support negara luar biasa. Makanya harus kembali ke negara,” jelas Fahrizal.

Memilih public policy, karena ia tertarik setelah pandemi COVID-19 muncul. Dimana masalah kesehatan tidak hanya ditangani tenaga Kesehatan (Nakes) RS, praktisi saja. Tetapi masalah komplek, selain kesehatan, juga politik, ekonomi dan sebagainya.

Dokter muda ini menggambarkan seperti stunting, jika dilihat lebih jauh lagi, kasus ini utamanya pada kekurangan gizi karena kondisi ekonomi. Peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan membuat kebijakan strategis untuk menyelesaikan. Sehingga masalah kesehatan tidak hanya diselesaikan satu sisi, puskesmas, dokter, RS, nakes. Tapi diimbangi dukungan pemerintah.

“Disitu saya belajar, kita pendekatannya yang global. Akhirnya mengambil global health. Kita mau belajar bagaimana mendeliver kesehatan yang dilihat dari banyak sisi,” ujara dokter muda kelahiran Surabaya, 21 Mei 1998 ini.

Pada program global health delivery di Harvard dilakukan selama 2 tahun. 1 Tahun pertama ia menetap di AS belajar ilmu dan dasarnya. Setelah itu, tahun kedua akan kembali ke Indonesia melakukan penelitian kesehatan di Jawa Timur.

“Saya melihat masalah apa yang terjadi di masyarakat, yang bisa dibantu mana? Public policy, kesehatannya, bagaimana manajemennya. Itu saya praktikkan ilmu saya dibuat penelitian, laporan, setelah itu dibawa kesana, wisuda disana. Jadi programnya menarik, karena baru boleh diwisuda kalau sudah memberikan dampak,” ungkapnya.

Setelah studi, anak pertama dari 3 bersaudara ini ingin membawa non communicable disease atau penyakit tidak menular, khususnya terkait hipertensi jantung. Karena pada CV yang diajukan ke Harvard, salah satunya berkaitan dengan kebijakan layanan jantung, terutama di tingkat puskesmas.

Usai diterima di Harvard, dr Fahrizal mendapatkan tawaran untuk mengabdi di FK Unair. Ia pun tidak menolak ajakan itu, karena ingin turut memberikan kebijakan kesehatan di masyarakat dan pemerintah berdasarkan bukti.

“Akademisi itu khasnya tidak tersangkut paut banget dengan politik. Kalau setiap tahun kebijakan berubah ya rumit, kalau ada ruang akademisi bisa lebih objektif,” katanya.

Sementara Wadek FK Unair Dr dr Achmad Chusnu Romdhoni SpTHTBKL Subsp Onk(K) mengaku bangga alumni berprestasi diterima di Harvard. Dimana dr Fahrizal mampu mengembangkan potensi internal, mengambil langkah baik dan berbeda dengan temen-temannya.

“Biasanya lulus menjadi spesialis, dia mengambil S2 public policy. Mengambil itu karena melihat pada saat covid kemarin kesulitan harus melakukan apa, ini cita-cita anak bangsa dalam membaktikan dirinya untuk kepentingan sesama. Harapannya bisa kembali ke FK Unair menjadi staff,” terangnya. (Dang)