Foto Sinta Nuriyah hadir di ITS

Surabaya, Surabaya Kota – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menggelar dialog kebangsaan dengan menghadirkan Dr (HC) Dra Sinta Nuriyah Wahid MHum.

Dalam kegiatan yang dikemas dengan Buka Bersama Pascapandemi 2023 ini, diinisiasi Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS. Kegiatan yang digelar di Gedung Menara Sains ITS, dihadiri sivitas akademika ITS dan para dhuafa.

Compress 20230409 193303 3106 1
Foto Sinta Nuriyah hadir di ITS

Pada orasinya, Dr (HC) Dra Sinta Nuriyah Wahid MHum mengingatkan masyarakat tentang pentingnya Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, dalam orasinya bertajuk Dengan Berpuasa, Kita Tempakan Kembali Ketaqwaan, Kemanusiaan, Moral dan Persatuan ke dalam Jiwa Anak Bangsa, istri mendiang Presiden RI ke-4 Dr (HC) KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini, menggandeng seluruh elemen masyarakat tanpa melihat latar belakangnya mulai dari kaum dhuafa, yatim, marjinal, dan berbagai etnis atau pun agama di Indonesia.

“Buka puasa ini juga pernah dilaksanakan di pasar bahkan gereja karena Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia perlu digaungkan,” terang Sinta Nuriyah Wahid.

Sinta juga ingin mengajak seluruh elemen masyarakat muslim berpuasa. Hal ini dilakukan agar masyarakat muslim di Indonesia merasakan ibadah bulan Ramadan dengan memupuk rasa persaudaraan.

Meskipun sahur bersama ini dilakukan di waktu berbuka puasa, Sinta ingin menamakan sahur bersama agar masyarakat semakin termotivasi untuk melakukan puasa.

Sinta Nuriyah Wahid mengungkapkan bahwa ia merasakan banyak orang berpuasa hanya sekadar untuk menggugurkan kewajibannya. Sahur bersama inilah sebagai langkah untuk mengingatkan sesama saudara muslim agar menyadari apakah puasa yang dijalankan sudah baik atau belum.

“Dibanding saya mengadakan buka bersama tapi peserta tidak berpuasa, alangkah baiknya saya mengadakan sahur bersama agar mereka terpacu untuk puasa,” kata Sinta yang kemudian mengajak semuanya mengenang Gus Dur.

Sementara Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Pengembangan Kemahasiswaan Ditmawa ITS Dr Eng Yeyes Mulyadi ST MSc, mengatakan kegiatan ini baik untuk menciptakan atmosfer ITS sebagai kampus yang cinta keberagaman. Sosok Sinta Nuriyah merepresentasikan bahwa pendidikan itu tak hanya berbicara soal ilmu tetapi juga nilai yang dijunjung.

“Penting untuk mengembangkan nilai Pancasila dengan memupuk nilai gotong royong dan toleransi di lingkungan kampus,” jelas Yeyes.

Yeyes berharap langkah kecil ini dapat menciptakan ekosistem kebangsaan dan persatuan di ITS. Nantinya, kegiatan ini akan terus diadakan dengan mengundang tokoh nasional maupun tokoh lokal.

“Sehingga diharapkan keberagaman terus dijunjung dan tercipta atmosfer kebhinekaan di kampus perjuangan,” kata dosen Departemen Teknik Kelautan tersebut. Kegiatan ini diakhiri dengan berbuka puasa bersama Sinta Nuriyah bareng sivitas akademika ITS dan para dhuafa yang juga diundang hadir. (Dang)