bkkbn-diy-bersama-dp3akbpmk-gelar-audit-kasus-stunting-tahap-4-di-kalurahan-mertelu-gunungkidul
Surabaya Kota, Yogyakarta – BKKBN DIY menggelar kegiatan Audit Kasus Stunting ( AKS ) di Kalurahan Mertelu Kapanewon Gedangsari Kabupaten Gunungkidul telah sampai pada Tahap 4. Bertempat di Rumah Makan Kebon Ijo di Kepek Wonosari telah dilaksanakan pertemuan AKS tersebut (Senin, 14/11/2022) yang dibuka oleh Kepala Bidang Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB DP3AKBPMK Gunungkidul, M. Amirudin.

Setelah pada AKS 1 sampai AKS 3 sebelumnya berhasil ditentukan kasus-kasus terpilih, maka pada AKS Tahap 4 giliran Tim Teknis dan Tim Pakar bersinergi untuk merumuskan langkah-langkah intervensi yang harus ditempuh dan rekomendasi bagi pihak-pihak terkait dalam penanganan kasus stunting di Kabupaten Gunungkidul.

bkkbn-diy-bersama-dp3akbpmk-gelar-audit-kasus-stunting-tahap-4-di-kalurahan-mertelu-gunungkidulIntervensi dalam kerangka audit ini memang hanya ditujukan bagi kasus terpilih di Kalurahan Mertelu Kapanewon Gedangsari, namun contoh praktek intervensi dan terutama rekomendasi Tim Pakar diharapkan berlaku bagi pihak-pihak terkait di seluruh Kabupaten Gunungkidul.
Audit penutup di Kabupaten Gunungkidul ini akan dilanjutkan dengan AKS Tahap 4 di empat kabupaten/kota lainnya pada minggu ini dan mengakhiri seluruh rangkaian Audit Kasus Stunting di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hasil audit dan langkah-langkah intervensi yang ditempuh membuktikan bahwa stunting dapat dikoreksi. Intervensi terhadap stunting dapat berupa intervensi spesifik (langsung mengatasi penyebab stunting) seperti perbaikian asupan gizi, pencegahan dan pengobatan infeksi, dan sebagainya. Sedangkan intervensi sensitif merupakan intervensi yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting di luar persoalan kesehatan.

Melalui intervensi spesifik selama 14 hari yang diamati yang dirancang oleh Tim Pakar dan dilaksanakan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Kalurahan dan Kecamatan serta oleh Mitra yaitu Dompet Dhuafa dan Universitas Gunungkidul, maka perkembangan status kesehatan tiga anak di bawah dua tahun (Baduta) stunting tercatat mengalami kemajuan.