Surabaya Kota, Sidoarjo – Perwakilan BKKBN Jatim bersama dengan DPR RI komisi IX menyelenggarakan Sosialisasi Pengasuhan 1000 HPK dan Balita bagi keluarga Ibu Hamil, keluarga baduta dan keluarga balita di Kabupaten Sidoarjo. Bertempat di Ruang Serbaguna Gedung Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO). Kamis (10/11).
Acara ini dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, yang diwakili oleh Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc., Komisi IX DPR-RI H. Sungkono, dan Sub-Koordinator Bina Ketahanan Remaja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Yuyun Evriana, SE.
Demi mewujudkan kunci Sukses bagi Masa Depan Indonesia di 5 tahun mendatang. Menjadikan Indonesia sebagai negara yang bebas dari Stunting merupakan satu langkah penting yang harus ditempuh oleh pemerintah dan bangsa ini.
Di mana permasalahan stunting yang menjadi permasalah serius bangsa Indonesia ini dapat dicegah sejak masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Yang dimulai pada 270 hari sejak bayi di dalam kandungan hingga 730 hari kehidupan sejak anak dilahirkan.
Sungkono, selaku Anggota Komisi IX DPR-RI, mendukung upaya percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat dan pemerintah di kabupaten ini. Salah satunya dengan adanya Sosialisasi pentingnya masa 1000 HPK.
Dengan penuh semangat beliau menyampaikan pesan dan motivasi kepada para keluarga di Sidoarjo untuk memberikan perhatian lebih di masa 1000 HPK, terlebih lagi dalam upaya pemenuhan gizi bagi ibu hamil, baduta dan balita untuk dapat menjada kualitas kesehatan baik secara fisik dan mental, sehingga dapat mewujudkan generasi yang lebih baik di masa mendatang.
“Jangan sampai di tahun 2024 stunting masih lebih dari 14%. Cita-citakan setinggi mungkin bahwa Indonesia dapat bebas stunting.Tujuan kami hadir di sini adalah untuk mengingatkan bahwa bangsa kita dapat menjadi bangsa yang lebih hebat, bukan hanya menjadi buruh, atau bangsa yang dapat dengan mudah dijajah oleh bangsa lain. Tetapi untuk memberikan pengetahuan agar bangsaini bebas dan jauh dari stunting serta dapat mencetak generasi yang hebat bagi masa depan,” tegas Sungkono memotivasi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, diwaliki oleh Nyigit Wudi Amini, menjelaskan pentingnya peran keluraga dalam masa 1000 HPK untuk mewujudkan salah satu visi Indonesia di tahun 2045 yakni menciptakan Generasi Emas, yaitu generasi yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, sehat, berkarakter kuat, danBerperadaban unggul, melalui Generasi yang bebas dari stunting.
“Peran keluarga dalam masa 1000 HPK sangatlah penting dimana keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anak yang dilahirkan. Orangtua merupakan guru, pendidik, dan role model yang pertama dan utama. Kualitas pengasuhan sangat menentukan kualitas generasi penerus yang dilahirkan oleh satu keluarga,” ungkap Nyigit.
Seusai acara pembukaan, kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang pengasuhan 1000 HPK oleh Yuyun Evriana. Kemudian menghadirkan pula dokter kepala Puskesmas Tanggulangin, dr. Prufiana, MM yang menyampaikan tentang Menjaga Kesehatan Reproduksi dalam 1000 HPK. Serta ahli Gizi setempat, Armaidah yang menyampaikan tentang Pemenuhan Gizi seimbang untuk ibu hamil, baduta dan balita. @Red ( Yuyun).