Surabaya Kota, Tuban – Perwakilan BKKBN Jatim bersama Dinkes PPKB Kabupaten Tuban menyelenggarakan pertemuan Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Penurunan Stunting kepada Masyarakat yang bertempat di Ruang Pertemuan RS Medika Mulya Tuban. Senin (10/10).
Hadir dalam kegiatan ini Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati, M.M., diwakili oleh Penata Kependudukan dan KB Desy Mega Aditia, M.Psi., seluruh Penyuluh KB di Kabupaten Tuban sebanyak 52 orang, koordinator atau perwakilan TPK dari setiap kecamatan sebanyak 20 orang, dan Kader COE Poktan BKB, BKR, BKL, UPPKA sebanyak 4 orang.
Pertemuan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Dalduk dan KB, dr. Atiek Supartiningsih, OPD KB Kab. Tuban.
“Pertemuan ini diselenggarakan dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting dan merupakan bentuk komitmen kita terhadap Perpres 72 Tahun 2021” ujar Atiek.
Keberadaan TPPS di berbagai tingkatan wilayah dan adanya Tim Pendamping Keluarga (TPK) di setiap desa merupakan terobosan BKKBN sebagai lembaga pemerintah yang ditunjuk oleh Presiden untuk mengemban amanat nasional dalam penurunan stunting.
Gerakan Penyebarluasan informasi pentingnya 1000HPK dan balita ini juga merupakan upaya Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Timur dalam percepatan penurunan Stunting.
Melalui gerakan ini, Penyuluh KB, TPK, dan Kader COE akan turun langsung ke keluarga berisiko stunting yang terdiri dari Keluarga Ibu Hamil, Keluarga Ibu Baduta, dan Keluarga Ibu Balita. Setiap Keluarga Berisiko Stunting yang telah menerima infomasi pentingnya 1000 HPK akan diberi dan dipasang stiker Ayo Cegah Stunting di rumahnya.
Jumlah keluarga berisiko stunting yang menjadi target sasaran gerakan penyebarluasan informasi pentingnya 1000 HPK dan balita di Kabupaten Tuban adalah 45.250 keluarga. Target sasaran tersebut akan diberikan sosialisasi hingga akhir bulan Oktober tahun 2022 ini. @Red