sinergi-kepala-bkkbn-dan-walikota-surabaya-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-kota-surabaya
Surabaya Kota, Surabaya – Dalam upaya menurunkan prevalensi stunting menjadi 14% di tahun 2024, perlu dukungan dan kolaborasi mitra kerja lintas sektoral. Untuk itu, pada Senin (12/09) Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) menemui Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, dan Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani guna membahas konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya.

sinergi-kepala-bkkbn-dan-walikota-surabaya-dalam-percepatan-penurunan-stunting-di-kota-surabayaTerdapat beberapa hal yang disampaikan dokter Hasto sapaan akrab Kepala BKKBN dalam pertemuan tersebut, antara lain perlunya penyelarasan data antara BKKBN dan Pemerintah Kota Surabaya. Karena dalam upaya mencegah stunting perlu akurasi data untuk menyasar target yang tepat.

Menurut hasil SSGI 2021 angka stunting di Surabaya adalah 28,9%. Saat ini terdapat sedikitnya 6.600 anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Surabaya terdiri dari PKK, Bidan dan Kader KB. TPK diharapkan dapat bersinergi dengan Kader Surabaya Hebat untuk melakukan pendampingan keluarga beresiko stunting dalam memberikan intervensi yang tepat sehingga dapat terjadi penurunan angka stunting hingga angka 14% pada tahun 2024.