Sindikat Post, Batu – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur ( BKKBN Jatim ) bersama mitra Komisi IX DPR RI Bapak H. Ali Ahmad, SH., menggelar Kegiatan Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Wilayah Khusus Provinsi Jawa Timur, di Hall Hotel Ciptaningati, Jl. Argopuro, Kota Batu, Jawa Timur. Jum’at (02/09/2022).

sosialisasi-h-ali-ahmad-bersama-bkkbn-jatim-di-hall-hotel-ciptaningatiHadir dalam kegiatan ini Kaper BKKBN Jatim Dra. Maria Ernawati MM., Perwakilan BKKBN Pusat Deputi ADPIN BKKBN Pusat Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd., anggota Komisi IX DPR RI Bapak H. Ali Ahmad, SH., OPD KB Kab/Kota Batu Aditya Prasaja, S.STP., M.AP.

H. Ali Ahmad menjelaskan terkait percepatan penurunan stunting dan pembentukan SDM yang berkualitas.

“Pemerintah terus menggenjot percepatan perbaikan gizi masyarakat dalam rangka mendukung program nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Salah satunya yaitu melalui intervensi yang mengacu pada Peraturan Presiden No. 72/2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” ujar beliau.

sosialisasi-h-ali-ahmad-bersama-bkkbn-jatim-di-hall-hotel-ciptaningatiKomitmen ini terwujud dalam masuknya stunting ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan target penurunan yang cukup signifikan dari kondisi 27,6 persen pada tahun 2019 diharapkan menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Ibu Erna juga menambahkan bahwa Stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan menjadi penting untuk kita tangani bersama.

“Anda yang berada di daerah sebagai penentu keberhasilannya. Kita harus menyiapkan strategi dan rencana aksi yang tepat, dimulai dari pengawalan calon pengantin, ibu hamil dan pasca persalinan serta 1000 HPK,” jelasnya.

“Perbaikan status kesehatan dan gizi ibu hamil dan pra-hamil merupakan program strategis dlm meningkatkan kualitas SDM Bangsa 3 generasi kedepan karena kedaruratan dampak stunting terhadap Kualitas SDM Indonesia, perbaikan pengetahuan yg esensial tentang gizi dan kesehatan perlu dilakukan secara sistematis dan luas mencakup berbagai kelompok target, serta dilakukan secara massive dan berulang dan perlu dimulai sejak remaja karena status gizi dan kesehatan remaja puteri sebelum memasuki kehamilannya sangat penting dalam melindungi periode 1000 HPK,” tegas Sukaryo Teguh Santoso, Perwakilan BKKBN Pusat.

sosialisasi-h-ali-ahmad-bersama-bkkbn-jatim-di-hall-hotel-ciptaningati“ASN harus dilatih memiliki standar kompetensi, BKKBN harus membuat suatu pelatihan yang efektif untuk PLKB dan stakeholders dalam melakukan Advokasi Program Stunting,” imbuhnya

Aditya Prasaja, juga menyampaikan bahwa di desa ada  program untuk mendukung terwujudnya tugas utama TP PKK di antaranya perlindungan kehidupan anak, pendampingan remaja, pendampingan ekonomi keluarga, pencegahan stunting serta AKI-AKB (Angka Kematian Ibu-Angka Kematian Anak). @Red