Perhutani KPH Lawu Ds
Surabaya Kota, Jawa Timur – Propinsi Jawa Timur banyak mempunyai lahan hutan pinus, khususnya di wilayah Perhutani KPH Lawu Ds yang mempunyai luas kawasan hutan  52.256,04 Ha di lima Kabupaten Ngawi, Magetan, Madiun, Ponorogo dan Pacitan. Perhutani mendukung penyadap getah pinus di desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun berhasil menciptakan kesuksesan dari hasil menyadap di hutan Ponorogo.Perhutani KPH Lawu Ds

Para penyadap getah pinus menjadi ujung tombak kelancaran produksi getah pinus Perhutani menjadi produk olahan Gondorukem dan Terpentin. Salah satunya penyadap yang sukses adalah Salim (50) tahun warga Desa Cepoko, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Pak Salim mulai menyadap tahun 1987 – 2022 selama 35 tahun telah menjadi tenaga mitra kerja perhutani sebagai penyadap.

Perhutani KPH Lawu Ds

Keluarga kecil yang juga petani, Salim bercerita jika hidupnya lebih tentram setelah menjadi penyadap getah pinus. “Lebih tenang dan adem hidup saya setelah menjadi penyadap getah. Jam kerja saya yang menentukan sendiri tidak terikat,” kata Salim saat ditemui Pak Mandor menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Perhutani Ke-61.

Dalam sehari, lelaki yang memiliki dua anak ini bekerja selama 8 jam. Biasanya dia memulai aktivitas sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Kegiatan yang rutin dilakukan setiap pagi adalah menyadap pohon pinus supaya mengeluarkan getah. Tiap pohon mendapat jatah pembaharuan empat hari sekali. Sebelum dilakukan penyadapan, batok kelapa tempat penampungan getah yang menetes dari pohon ditutup menggunakan daun.