bkkbn-jatim-resmi-gelar-koordinasi-intensifikasi-pelayanan-kb
Surabaya Kota, Surabaya – BKKBN Jatim menggelar koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB di Faskes dalam rangka percepatan penurunan Stunting di Kabupaten / Kota tahun 2022. (22-23 Maret 2022) di Hotel Ciputra World Surabaya.

bkkbn-jatim-resmi-gelar-koordinasi-intensifikasi-pelayanan-kbHadir dalam acara, KB ke BKKBN Pusat, Kaper BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., didampingi koordinator bidang KB-KR BKKBN Jatim, Dra. Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St., M.M., Guru besar FKM Unair dan PIC Konsorsium Perguruan Tinggi, Prof. Sri Sumarmi, SKM., M.Si., dr. Hanifa Erlin Dharmayanti, SpOG, dari POGI Surabaya, dr. Henri Sulistiyanto, Sp.OG Subsp. Obgynsos (K), RSUD Lawang dr. Setya Budi pamungkas, Sp.OG, RS Kirana Sidoarjo, dan Kepala Bidang, perwakilan dari Rumah Sakit Pemerintah atau Swasta dari 38 Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur.

Tahun 2021 ini BKKBN mendapatkan mandat baru dari Bapak Presiden RI yaitu sebagai ketua pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, hal ini menjadi tantangan bagi BKKBN untuk dapat menurunkan angka stunting pada tahun 2020-2024 rata-rata sebesar 2.5% setiap tahunnya dari 24.1% pada tahun 2020 menjadi 14% pada tahun 2024.

” Tindak lanjut dari Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang ditindaklanjuti dengan menetapkan RAN PASTI (Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia),” ujar Kaper BKKBN Jatim Maria Ernawati. Selasa (22/3/2022).

bkkbn-jatim-resmi-gelar-koordinasi-intensifikasi-pelayanan-kbDalam percepatan penurunan stunting BKKBN telah melakukan koordinasi antar kementerian/lembaga dalam upaya konvergensi program dan kegiatan percepatan penurunan stunting, serta membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di pusat hingga sampai desa/kelurahan, Membentuk 31.324 Tim Pendamping Keluarga (TPK) atau 93.972 orang terdiri dari bidan, kader PKK dan Kader Penyuluh KB, dan melaunching program screening 3 bulan Pranikah.

” RAN PASTI sebagai acuan koordinasi, sinkronisasi, dan integrasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif dengan 8 kegiatan prioritas Rencana Aksi,” lanjut bu Erna panggilan akrab Kaper BKKBN Jatim.