Surabaya Kota, Situbondo – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd. ,dan Bupati Situbondo, Drs. H.Karna Siswandi, M.M.,menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di kantor Bupati Situbondo, Senin (29/3/2021). Ikut dalam rapat koordinasi, Kepala DP3AK Jatim, bapak Adriyanto, dan mantan kepala Bakorwil Jember, bapak Tjahjo, serta Sekda Situbondo.

index289

Kesempatan itu Bupati Situbondo menerangkan bahwa kabupaten oleh BKKBN memberikan tambahan dana sehingga penyuluh KB harus maksimal bekerja. “Hari ini Pak Teguh menyampaikan ke saya bahwa BKKBN di tambah Rp 1 M. Di sisi lain di balik tambahan ini ada sesuatu yang harus dikerjakan lebih maksimal oleh teman-teman penyuluh KB. Utamanya dengan pendataan keluarga dimana nanti saya akan bertemu dengan para penyuluh dan kader pada tanggal 1 April 2021,” terang Bupati.

“Pendataan ini penting. Dengan pendataan keluarga, tahu data keluarga sehingga lebih tepat dalam menentukan intervensi, apalagi nanti akan ada program perceraian penurunan stunting, saya harap benar-benar dapat dipetakan, dengan adanya peta tersebut kita dapat memetakan lokus-lokus mana saja sehingga wilayah tsb yang harus didahulukan terlebih dahulu, setidaknya ada 10 lokus. Jangan sampai saya meminta fokus di 10 titik tersebut dan wilayah yang lainnya malah tidak diperhatikan, harus diperhatikan juga semua,” terang Bupati.

Bupati melanjutkan, “Situbondo angka kelahiran kecil di bawah rata-rata provinsi seharusnya ini menjadi acuan dan indikator bahwa jumlah angka stunting kecil tetapi kenyataan tidak demikian, stunting kita masih tinggi sehingga harus kita kaji kembali program apa yang harus di munculkan. Angka pernikahan dini masih tinggi harus menjadi perhatian juga agar diturunkan agar dapat berkontribusi dalam penurunan stunting.”

“Stunting akan turun manakala masyarakat kita gemar makan ikan laut, baik ibu hamil, menyusui, yang sudah menjadi anak meningkatkan asupan gizi dengan memperbanyak makan ikan laut. Kita harus kaji terus dan evaluasi agar program yang sudah dilaksanakan pemerintah itu kelihatan progres nya. Situbondo 26,7 % sudah ada di bawah provinsi tetapi saya harap agar diupayakan terus agar trend penurunan ini kelihatan progresnya,” ujarnya.

“Dinas kesehatan saya minta agar memberikan titik Nol di masing-masing kecamatan di tahun ini, berapa stunting nya di setiap kecamatan, dan nanti setelah titik Nol ini berjalan berapa progres penurunan nya, jangan sampai di akhir tahun ada yang tidak mencapai target. Target adalah sesuatu yang harus dicapai dengan upaya anggaran yang ada. Ketika kita kontrak anggaran sekian maka kita harus komitmen dapat menjalankan target tersebut dengan baik,” pungkas beliau.